Kendatipun sudah ada larangan dari Allah Swt. agar Nabi Adam As dan istrinya tidak memakan buah khuldi, akan tetapi beliau masih berijtihad, demi memenuhi keinginan wanitanya.
Sayidina Umar yang terkenal keberanian dan kerasnya, sehingga jin dan setan pun takut mendekatinya dan menjadi khalifah kedua dalam Islam. Namun ketika wanitanya marah, beliau diam seribu bahasa.
Fir’aun, seorang raja diktator yang mengaku sebagai Tuhan membuat undang-undang, semua bayi laki-laki harus dibunuh. Namun ketika wanitanya membujuk agar Nabi Musa kecil tidak dibunuh, Fir’aun tidak berkutik.
وَقَالَتِ ٱمۡرَأَتُ فِرۡعَوۡنَ قُرَّتُ عَیۡنࣲ لِّی وَلَكَۖ لَا تَقۡتُلُوهُ عَسَىٰۤ أَن یَنفَعَنَاۤ أَوۡ نَتَّخِذَهُۥ وَلَدࣰا وَهُمۡ لَا یَشۡعُرُونَ
Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari. (QS. Al-Qashash: 9)
Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda :
مارأيت من ناقصات عقل ودين أذهب للب الرجل الحازم من إحداكن
Berhati-hatilah dengan wanita, rayuannya dapat meruntuhkan kekuatanmu yang sudah sejak lama kau bangun. Wallahu A’lam.
Oleh : Shofiyullah el-Adnany