• Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
Rabu, Februari 8, 2023
  • Login
al-Ummah
Advertisement
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result

Syair Dan Maqamat Sebagai Sastra Arab

Bushiri by Bushiri
Desember 13, 2022
in Fikroh, Keislaman
0
0
SHARES
70
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa Arab selain bahasa surga, sastra yang ada di dalamnya sangat indah sekali. Saat kita belajar ilmu balaghah, sedikit banyak kita akan tahu betapa indahnya bahasa Arab. Tak heran bila bahasa Arab banyak dipelajari oleh berbagai kalangan-hingga non muslim sekaligus-karena keindahan sastranya. Sastra Arab yang sangat fenominal adalah Syair dan Maqamat.

Syair sudah dikenal bahkan sejak sebelum islam datang. Syair Arab menjadi kebanggaan masyarakat Arab khususnya dan dunia pada umumnya. Penyair-penyair Arab sebelum Islam akan diangung-angungkan dan dihormati, bahkan karya mereka akan dipajang digantungkan pada ka’bah beberapa waktu.

Nama-mana penyair Arab klasik yang kita kenal antara lain Imru Al-Qais, Tharafah bin Al-Abd’, ‘Amar bin Kultsum, Anzah bin Syaddad dan Harits bin Khalzah. Merekalah yang disepakati oleh Al-Zauzani (w. 1093 M) sebagai penyair kondang pada masa jahiliyah. Syair seakan menjadi ciri khas bangsa Arab kala itu. Dengan keindahan sastra, sajak dan makna yang ada di dalamnya menjadikan syair seakan seperti permata yang menghiasi penyairnya. Agar lebih mudah menggambarkan keindahan syair Arab, saya kutip potongan syair:

أفاطم مهلا بعد هذا التذلل  *  وإن كنت قد أزمعت صرمي فاجملي

Hai Fatimah, tunggulah sebentar, coba dengarkanlah kata-kata ini, apakah kau akan memutuskan cintaku ini, setelah kau mencintaiku dengan sepenuh hati? 

Pada masa itu, syair-syair dibuat dan disenandungkan tanpa ada kaidah-kaidah dan ketentuan tertentu. Hingga datanglah Imam Kholil (100-170 H), seorang sastrawan terkenal di zamannya mencetuskan Ilmu Arudh. Ilmu Arudh inilah yang menentukan sahih dan fasid sebuah karangan syair melalui kaidah-kaidahnya. Dalam Ilmu Audh kita mengenal istilah bahar-bahar seperti bahar rajaz, kamil, dan lain-lain. 

Dalam literatul bahasa Arab, kita mering menyebut kalam bersajak seperti ini dengan istilah nadzom atau syair. Syair dan nadzom sebenarnya merupakan satu kesatuan. Namun, sedikit terdapat perbedaan antara keduanya, syair lebih lembut daripada nadzom. Biasanya syair merefleksikan perasaan si penyair. Beda hanyal dengan nadzom yang dirangkai tanpa rasa lembut, khayalan, ataupun refleksi sebuah rasa.

“Syair jika di dalamnya tidak ada unsur rasa, kelembutan atau hikmah maka itu hanyalah taqti’ (potongan) dan awzan nadzom.” Tutur Imam Syauqi dalam membedakan antara nadzom dan syair.

Yang tak kalah indah dari syair, bahkan dalam segi maknanya tidak lain dan tidak bukan adalah Maqamat. Maqamat adalah bentuk ekspresi seni yang mengedepankan hikayat-hikayat penuh hikmah, anekdot penuh hikmah, dan tak lupa disertai bahasa yang indah dengan tingkat sastra tertinggi. Selain itu, maqamat juga menjadi sebuah media kritik oleh para sastrawan. “Mereka makan dan minum. Mereka mengisahkan petuah orang saleh, tappi tidak meneladaninya. Pakaian mereka pakaian orang saleh, tapi hati mereka bukan hati orang saleh”. Itulah sepenggal kritik Ibnul Wardi dalam maqamat-nya terhadap para sufi di zamannya.

Maqamat secara bahasa berarti majelis. Al-Qalqasyandi dalam Shubhul A’sya jilid 14  mendefinisikan maqamat sebagai “Hikayat berprosa dinamakan dengan maqamat karena ia bisa membuat orang berkumpul dalam sebuah majelis”. Maqamat selalu menggunakan kosa kata yang jarang dipakai. Namun bagi orang-orang tertentu yang mengerti bahasa Arab, kosa kata maqamat selalu bisa diraba meski tidak tahu persis artinya.

Maqamat diciptakan sebagai sebuah istilah pertama kali oleh Badi’uzzaman Al-Hamadzani (w.1008 M). Ia menciptakan empat ratus maqamat dengan berbagai tema, mulai dari kisah-kisah tentang hakim adil, raja zalim, hingga orang cerdik. Jejak Badiuzzaman ini dilanjutkan oleh Az-Zamakhsyari yang hidup setelahnya. 

Maqamat yang sangat terkenal sekali dalam literatur bahasa Arab adalah maqamat-nya Al-Hariri. Saking indahnya, seorang orientalis pernah mengklaim bahwa keindahan bahasa dalam maqamat Al-Hariri lebih indah daripada Al-Qur’an. Tentu hal ini terbukti salah karena Al-Qur’an adalah mu’jizat yang tak tertandingi. Namun tidak bisa dipungkiri maqamat Al-Hariri memang begitu indah. Maqamat Al-Hariri ini berkisah tentang petualangan Haris b. Hammam berkeliling kerajaan-kerajaan muslim di zaman itu. Dikatakan bahwa maqamat yang indah itu mengandung kosa kata Arab yang beberapa sudah punah. Berikut salah satu paragraf dalam maqamat Al-Hariri:

اَلْجَأَنِي حُكْمُ دَهْرٍ قاسط، إلى أَنْ أَنْتَجِع أَرْض وَاسِط، فَقَصَدْتُهَا وَأنَا لَا أَعْرِفُ فِيهَا مَسْكَنًا، وَلَا أَمْلِكُ مَسْكَنًا الخ

“Zaman yang kejam membawaku ke kota Qasith. Aku memasuki kota itu dan tidak tahu harus ke mana, dan aku pun tak memiliki rumah… dan seterusnya”

Itulah syair dan maqamat sebagai sastra Arab yang sangat indah. Bagi saya, rasanya kurang belajar bahasa Arab jika belum menguasi keduanya secara mendalam. Keindahan kosa kata dan makna dari kedua bentuk sastra itulah yang membuat saya banyak tertarik mempelajari bahasa Arab khususnya dari segi sastranya.

Terkait

Tags: Hari Bahasa ArabMaqamatSastra ArabSyair
Previous Post

Laki-laki Yang Layak dijadikan Suami

Next Post

Laki-laki Memakai Skincare, Bagaimana Hukumnya?

Bushiri

Bushiri

Pemimpin redaksi al-ummah

PostinganTerkait

Al-Qur'an Braille
Fuqoha

Apakah Al-Qur’an Braille Dapat Dikatagorikan Sebagai Mushaf?

by Bushiri
Januari 29, 2023
0

Al-Qur’an Braille merupakan satu varian Mushaf Standar Indonesia yang diperuntukkan bagi penyandang tunanetra. Al-Qur’an Braille membantu penyandang penyakit tunanetra untuk...

Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin
Keislaman

Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin

by Bushiri
Januari 16, 2023
0

Predikat sebagai seorang hamba memiliki arti bahwa ada hubungan yang mengikat dengat dzat yang disembah, karena sejatinya seorang hamba hanya...

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Januari 13, 2023
Risalah Ladunniyyah

Ngaji Risalah Laduniyah (2), Tips Meraih Ilmu Laduni dari Al-Ghazali

Januari 5, 2023
Istri Ngidam, Bagaimana Hukum Suami Menurutinya ?

Istri Ngidam, Bagaimana Hukum Suami Menurutinya ?

Januari 1, 2023

Wanita Itu Lemah, Tapi Dapat Melemahkan

Januari 1, 2023
Next Post
Laki-laki Memakai Skincare, Bagaimana Hukumnya?

Laki-laki Memakai Skincare, Bagaimana Hukumnya?

Leave Comment

Follow Us

Al-Qur'an Braille

Apakah Al-Qur’an Braille Dapat Dikatagorikan Sebagai Mushaf?

Januari 29, 2023
Humor Nasruddin: Imam Sholat Membaca Surat Yasin

Humor Nasruddin: Imam Sholat Membaca Surat Yasin

Januari 20, 2023
Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin

Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin

Januari 16, 2023
Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Januari 13, 2023
al-Ummah

al-Ummah hadir sebagai salah satu situs Islam yang mewarnai dan meneduhkan polemik umat dengan tagline "Mencurahkan dan Mencerahkan".

Kategori Pilihan

  • Dakwah
  • Fikroh
  • Fuqoha
  • Humor
  • Keislaman
  • Review
  • Risalah
  • Tafsir al-Qur'an
  • Tarikh
  • Tasawuf
  • Warta

Temukan Kami di:

  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In