• Latest
  • Trending
  • All
Risalah Ladunniyyah

Ngaji Risalah Laduniyah (2), Tips Meraih Ilmu Laduni dari Al-Ghazali

Januari 5, 2023

Darmowe Spiny 2023 Free Kasyno Online Free Spiny

Oktober 3, 2023

Million Casino Bonus Fără Depunere 2023 50 Rotiri Gratuite

Oktober 2, 2023

Top Casino Online România 2023 Cazinouri licențiate noi

Oktober 2, 2023

Vulkan Vegas Opinie i Recenzja Polskie Kasyno 2023

Oktober 2, 2023

50 Darmowych Spinów na Book of Dead w Vulkan Vegas

Oktober 2, 2023

Kasyno Online Vulkan Vegas ️ Najlepsze Polskie Kasyno

Oktober 2, 2023

Vulkan Vegas logowanie pierwsze uruchomienie konta gracza

Oktober 2, 2023

Казино МостБет УЗ регистрация, бонусы, Авиатор Mostbet

Oktober 2, 2023

Мостбет скачать с официального сайта, Mostbet skachat

Oktober 2, 2023

бонусы до 250%, официальный сайт в Узбекистане

Oktober 2, 2023

Онлайн Казино Mostbet Онлайн слоты и Live-Casino

Oktober 2, 2023

Kasyno online HotSlots Kryptowaluty Sloty Free Spins

Oktober 2, 2023
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Selasa, Oktober 3, 2023
  • Login
Advertisement
al-Ummah
  • Warta
  • Keislaman
    • Raudhatul Muhibbin: Membaca Kitab Cinta
  • Dakwah
    • Fuqoha
    • Fikroh
    • Tasawuf
    • Tafsir al-Qur’an
  • Risalah
  • Humor
  • Konsultasi
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Raudhatul Muhibbin: Membaca Kitab Cinta
  • Dakwah
    • Fuqoha
    • Fikroh
    • Tasawuf
    • Tafsir al-Qur’an
  • Risalah
  • Humor
  • Konsultasi
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result
Home Fikroh

Ngaji Risalah Laduniyah (2), Tips Meraih Ilmu Laduni dari Al-Ghazali

by Bushiri
Januari 5, 2023
in Fikroh, Keislaman, Tasawuf
0
Risalah Ladunniyyah
0
SHARES
160
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pada tulisan sebelumnya, sudah diuraikan epistimologi Al-Ghazali tentang Ilmu. Pada tulisan kali ini sudah masuk ke dalam Ilmu Ladunni Perspektis Al-Ghazali dan bagaimana cara mendapatkannya.

Sebelum lebih lanjut menjelaskan Ilmu Ladunni, Al-Ghazali terlebih dahulu memaparkan cara-cara memperoleh ilmu. Menurutnya, manusia bisa memperoleh ilmu dari dua metode: Pertama, pengajaran manusia; Kedua, pengajaran Tuhan. Metode pertama adalah metode lazim dan dapat dirasakan oleh panca indra serta diakui oleh semua orang berakal.

Sementara metode kedua, pengajaran Tuhan, dapat melalui dua jalan: dari luar, dengan belajar; dari dalam, dengan konsentrasi dalam perenungan atau tafakur. Dari dua jalan itu, seorang akan mendapatkan limpahan ilmu langsung dari Tuhan.

Limpahan Ilmu yang diberikan oleh Tuhan menurut Al-Ghazali terjadi dalam dua bentuk: Pertama, melalui wahyu, kedua melalui Ilham. Bentuk pertama merupakan ilmu diperoleh oleh para nabi dan rasul. Meraka mendapatkan ilmu langsung dari Allah, tanpa ada penghubung maupun perantara serta proses belajar. Karena itu, derajat ilmu para nabi lebih mulia dibanding seluruh ilmu manusia. Allah telah menutup pintu wahyu sejak masa junjungan kita, Nabi Muhammad saw. Beliau adalah penutup para nabi sekaligus manusia yang paling berilmu dan paling fasih baik di kalangan Arab maupun non-Arab.

Bentuk kedua adalah ilham, yaitu sebuah peringatan dari jiwa universal terhadap jiwa partikular insani yang disesusaikan dengan kadar kejernihan dan kuatnya kesiapan. Ilham ini lah yang dimaksud Ilmu Ladunni menurut Al-Ghazali. Ilmu yang diraih dari wahyu disebut ilmu kenabian, sedangkan ilmu yang dicapai melalui ilham dinamakan ilmu Laduni. “Ladunni”, kata Al-Ghazali, “tiada lain laksana cahaya pelita yang mengenai hati yang bersih, kosong, dan lembut”.

Sebab-Sebeb Muculnya Ilmu Laduni     

Pada puncaknya, menurut Al-Ghazali, Ilmu Ladunni adalah mengalirnya cahaya ilham yang terjadi setelah penyempurnaan ciptaan (taswiyah). Dan hal itu bisa terjadi melalui tiga proses:

Pertama, Memperoleh segala ilmu dan mengambil sebagian besar darinya. 

Karena llmu Ladunni termasuk katagori pengajaran Tuhan, dan pengajaran Tuhan dapat dilalui dengan cara belajar, sehingga untuk medapatkan ilmu Ladunni, maka tangga pertama adalah belajar, memaksimalkan potensi yang ada dalam diri manusia. Ini artinya Al-Ghazali tidak menafikan proses belajar dalam Ilmu Ladunni.

Kedua, Riyadah yang sungguh-sungguh dan Muraqabah yang benar

Dalam proses pemerolehan ilmu tidak cukup hanya menggunakan prangkat dzohir, tetapi juga harus menggunakan prangkat batin dengan cara Riyadhah dan Muraqabah, berusaha menjernihkan hati dan selalu ta’at pada perintah Allah serta semaksimal mungkin menjauhi larangan-Nya.

Selain itu, proses kedua ini bisa diartikan dengan mengamalkan ilmu yang didapat. Dalam hal ini Al-Ghazali mengutip sabda Nabi Saw:

من عمل بما علم أورثه الله علم ما لم يعلم

Artinya, “Barang siapa mengamalkan apa yang ia ketahui maka Allah hendak menganugerahkan ilmu yang tidak ia ketahui.”

Dengan kata lain, mengamalkan ilmu yang diketahui merupakan pintu muculnya pengetahuan ketiga. “Berapa orang” kata Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin, “yang belajar sedikit namun bersungguh-sungguh dalam mengamalkannya Allah telah bukakan untuknya pintu hikmah”.

Ketiga, Tafakur (merenung)

Jika jiwa itu sudah memperoleh ilmu melalui proses belajar kemudian melakukan riyadhah dengan mengamalkan ilmu itu lalu merenungkan segala hal yang sudah ketahui dengan memenuhi syarat-syarat berpikir, maka akan terbuka pintu masuknya ilmu gaib atau ilmu ketiga.

Menurut Al-Ghazali, memperoleh ilmu melalui tafakur menggunakan batin kedudukannya sama dengan belajar dalam konteks dzohir. Bahkan menurut Al-Ghazali, memperoleh ilmu melalui tafakur itu lebih besar pengaruhnya dari pada belajar. Sebab, belajar merupakan perolehan ilmu oleh individu dari individu partikural, sementara tafakur merupakan perolehan ilmu oleh jiwa dari jiwa universal. Sudah barang tentu jiwa universal lebih berpengaruh dari yang lain. Dan Inilah pintu masuknya ilmu Ladunni yang dimaksud Al-Ghazali

Jika akal kita jernih, hati kita bersih, maka kata Al-Ghazali tidak butuh banyak belajar untuk memperoleh ilmu, melainkan cukup dengan sedikit merenung. Ilmu yang tidak bisa diperoleh oleh jiwa yang keras dengan belajar satu tahun, dapat diperoleh oleh hati yang jernih hanya dengan merenung sejenak. “Dengan demikian”, kata Al-Ghazali,  “sebagian orang memperoleh ilmu dengan cara belajar, dan sebagian lain dengan cara merenung, meskipun belajar tetap membutuhkan perenungan”.

Pada intinya, Ilmu Ladunni menurut Al-Ghazali adalah mengalirnya cahaya ilham ke dalam hati yang jernih dengan memalui beberapa proses yang harus ditempuh dengan benar dan sungguh-sungguh. Ilmu Ladunni bukan berarti menafikan belajar, tetapi dari peroses belajar lalu mengamalkan ilmu yang didapat serta merenunginya itulah yang dapat memunculkan Ilmu Ladunni yang dilimpahkan langsung oleh Allah.

“Orang yang telah mencapai tingkatan ilmu Laduni” Ujar Al-Ghazali, “tidak perlu lagi banyak mencari dan bersusah payah belajar. Cukup bagi mereka sedikit belajar dan akan mengetahui banyak hal, serta sedikit merasakan kelelahan dan banyak istirahat.”

Tags: Al-GhazaliIlmu LaduniKitabRisalah Laduniyah
ShareTweetShare
Previous Post

Istri Ngidam, Bagaimana Hukum Suami Menurutinya ?

Next Post

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Bushiri

Bushiri

Pemimpin redaksi al-ummah

Next Post
Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 23.4k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
CUKUP DENGAN CINTA

Jaminan Allah untuk Pencari Ilmu dan Maksud Ikan Mendoakan Mereka

Februari 16, 2022
Beda Derajat Orang Berilmu dan Tidak Berilmu

Beda Derajat Orang Berilmu dan Tidak Berilmu

Januari 1, 2022
Raudhatul Muhibbin: Membaca Kitab Cinta

Raudhatul Muhibbin: Membaca Kitab Cinta

Februari 24, 2022
Bahaya Thulul Amal Menurut Tasawuf

Bahaya Thulul Amal Menurut Tasawuf

Februari 5, 2022
Yang Ditunggu-tunggu, Berikut 10 Finalis Lomba Essai se-Madura

Yang Ditunggu-tunggu, Berikut 10 Finalis Lomba Essai se-Madura

2
Hukum Mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’

Hukum Mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’

2
Lestarikan Peninggalan Masyayikh Terdahulu, PCNU Bangkalan Resmikan Al-Ummah.net

Lestarikan Peninggalan Masyayikh Terdahulu, PCNU Bangkalan Resmikan Al-Ummah.net

1
Meski Talak Boleh, Tidak Dilakukan Justru Lebih Baik

Meski Talak Boleh, Tidak Dilakukan Justru Lebih Baik

1

Darmowe Spiny 2023 Free Kasyno Online Free Spiny

Oktober 3, 2023

Million Casino Bonus Fără Depunere 2023 50 Rotiri Gratuite

Oktober 2, 2023

Top Casino Online România 2023 Cazinouri licențiate noi

Oktober 2, 2023

Vulkan Vegas Opinie i Recenzja Polskie Kasyno 2023

Oktober 2, 2023

Recent News

Darmowe Spiny 2023 Free Kasyno Online Free Spiny

Oktober 3, 2023

Million Casino Bonus Fără Depunere 2023 50 Rotiri Gratuite

Oktober 2, 2023

Top Casino Online România 2023 Cazinouri licențiate noi

Oktober 2, 2023

Vulkan Vegas Opinie i Recenzja Polskie Kasyno 2023

Oktober 2, 2023
al-Ummah

Copyright © 2017 JNews.

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

No Result
View All Result

Copyright © 2017 JNews.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In