• Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
Rabu, Februari 8, 2023
  • Login
al-Ummah
Advertisement
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result

Ngaji Risalah Laduniyah (2), Tips Meraih Ilmu Laduni dari Al-Ghazali

Bushiri by Bushiri
Januari 5, 2023
in Fikroh, Keislaman, Tasawuf
0
Risalah Ladunniyyah
0
SHARES
28
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pada tulisan sebelumnya, sudah diuraikan epistimologi Al-Ghazali tentang Ilmu. Pada tulisan kali ini sudah masuk ke dalam Ilmu Ladunni Perspektis Al-Ghazali dan bagaimana cara mendapatkannya.

Sebelum lebih lanjut menjelaskan Ilmu Ladunni, Al-Ghazali terlebih dahulu memaparkan cara-cara memperoleh ilmu. Menurutnya, manusia bisa memperoleh ilmu dari dua metode: Pertama, pengajaran manusia; Kedua, pengajaran Tuhan. Metode pertama adalah metode lazim dan dapat dirasakan oleh panca indra serta diakui oleh semua orang berakal.

Sementara metode kedua, pengajaran Tuhan, dapat melalui dua jalan: dari luar, dengan belajar; dari dalam, dengan konsentrasi dalam perenungan atau tafakur. Dari dua jalan itu, seorang akan mendapatkan limpahan ilmu langsung dari Tuhan.

Limpahan Ilmu yang diberikan oleh Tuhan menurut Al-Ghazali terjadi dalam dua bentuk: Pertama, melalui wahyu, kedua melalui Ilham. Bentuk pertama merupakan ilmu diperoleh oleh para nabi dan rasul. Meraka mendapatkan ilmu langsung dari Allah, tanpa ada penghubung maupun perantara serta proses belajar. Karena itu, derajat ilmu para nabi lebih mulia dibanding seluruh ilmu manusia. Allah telah menutup pintu wahyu sejak masa junjungan kita, Nabi Muhammad saw. Beliau adalah penutup para nabi sekaligus manusia yang paling berilmu dan paling fasih baik di kalangan Arab maupun non-Arab.

Bentuk kedua adalah ilham, yaitu sebuah peringatan dari jiwa universal terhadap jiwa partikular insani yang disesusaikan dengan kadar kejernihan dan kuatnya kesiapan. Ilham ini lah yang dimaksud Ilmu Ladunni menurut Al-Ghazali. Ilmu yang diraih dari wahyu disebut ilmu kenabian, sedangkan ilmu yang dicapai melalui ilham dinamakan ilmu Laduni. “Ladunni”, kata Al-Ghazali, “tiada lain laksana cahaya pelita yang mengenai hati yang bersih, kosong, dan lembut”.

Sebab-Sebeb Muculnya Ilmu Laduni     

Pada puncaknya, menurut Al-Ghazali, Ilmu Ladunni adalah mengalirnya cahaya ilham yang terjadi setelah penyempurnaan ciptaan (taswiyah). Dan hal itu bisa terjadi melalui tiga proses:

Pertama, Memperoleh segala ilmu dan mengambil sebagian besar darinya. 

Karena llmu Ladunni termasuk katagori pengajaran Tuhan, dan pengajaran Tuhan dapat dilalui dengan cara belajar, sehingga untuk medapatkan ilmu Ladunni, maka tangga pertama adalah belajar, memaksimalkan potensi yang ada dalam diri manusia. Ini artinya Al-Ghazali tidak menafikan proses belajar dalam Ilmu Ladunni.

Kedua, Riyadah yang sungguh-sungguh dan Muraqabah yang benar

Dalam proses pemerolehan ilmu tidak cukup hanya menggunakan prangkat dzohir, tetapi juga harus menggunakan prangkat batin dengan cara Riyadhah dan Muraqabah, berusaha menjernihkan hati dan selalu ta’at pada perintah Allah serta semaksimal mungkin menjauhi larangan-Nya.

Selain itu, proses kedua ini bisa diartikan dengan mengamalkan ilmu yang didapat. Dalam hal ini Al-Ghazali mengutip sabda Nabi Saw:

من عمل بما علم أورثه الله علم ما لم يعلم

Artinya, “Barang siapa mengamalkan apa yang ia ketahui maka Allah hendak menganugerahkan ilmu yang tidak ia ketahui.”

Dengan kata lain, mengamalkan ilmu yang diketahui merupakan pintu muculnya pengetahuan ketiga. “Berapa orang” kata Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin, “yang belajar sedikit namun bersungguh-sungguh dalam mengamalkannya Allah telah bukakan untuknya pintu hikmah”.

Ketiga, Tafakur (merenung)

Jika jiwa itu sudah memperoleh ilmu melalui proses belajar kemudian melakukan riyadhah dengan mengamalkan ilmu itu lalu merenungkan segala hal yang sudah ketahui dengan memenuhi syarat-syarat berpikir, maka akan terbuka pintu masuknya ilmu gaib atau ilmu ketiga.

Menurut Al-Ghazali, memperoleh ilmu melalui tafakur menggunakan batin kedudukannya sama dengan belajar dalam konteks dzohir. Bahkan menurut Al-Ghazali, memperoleh ilmu melalui tafakur itu lebih besar pengaruhnya dari pada belajar. Sebab, belajar merupakan perolehan ilmu oleh individu dari individu partikural, sementara tafakur merupakan perolehan ilmu oleh jiwa dari jiwa universal. Sudah barang tentu jiwa universal lebih berpengaruh dari yang lain. Dan Inilah pintu masuknya ilmu Ladunni yang dimaksud Al-Ghazali

Jika akal kita jernih, hati kita bersih, maka kata Al-Ghazali tidak butuh banyak belajar untuk memperoleh ilmu, melainkan cukup dengan sedikit merenung. Ilmu yang tidak bisa diperoleh oleh jiwa yang keras dengan belajar satu tahun, dapat diperoleh oleh hati yang jernih hanya dengan merenung sejenak. “Dengan demikian”, kata Al-Ghazali,  “sebagian orang memperoleh ilmu dengan cara belajar, dan sebagian lain dengan cara merenung, meskipun belajar tetap membutuhkan perenungan”.

Pada intinya, Ilmu Ladunni menurut Al-Ghazali adalah mengalirnya cahaya ilham ke dalam hati yang jernih dengan memalui beberapa proses yang harus ditempuh dengan benar dan sungguh-sungguh. Ilmu Ladunni bukan berarti menafikan belajar, tetapi dari peroses belajar lalu mengamalkan ilmu yang didapat serta merenunginya itulah yang dapat memunculkan Ilmu Ladunni yang dilimpahkan langsung oleh Allah.

“Orang yang telah mencapai tingkatan ilmu Laduni” Ujar Al-Ghazali, “tidak perlu lagi banyak mencari dan bersusah payah belajar. Cukup bagi mereka sedikit belajar dan akan mengetahui banyak hal, serta sedikit merasakan kelelahan dan banyak istirahat.”

Terkait

Tags: Al-GhazaliIlmu LaduniKitabRisalah Laduniyah
Previous Post

Istri Ngidam, Bagaimana Hukum Suami Menurutinya ?

Next Post

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Bushiri

Bushiri

Pemimpin redaksi al-ummah

PostinganTerkait

Al-Qur'an Braille
Fuqoha

Apakah Al-Qur’an Braille Dapat Dikatagorikan Sebagai Mushaf?

by Bushiri
Januari 29, 2023
0

Al-Qur’an Braille merupakan satu varian Mushaf Standar Indonesia yang diperuntukkan bagi penyandang tunanetra. Al-Qur’an Braille membantu penyandang penyakit tunanetra untuk...

Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin
Keislaman

Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin

by Bushiri
Januari 16, 2023
0

Predikat sebagai seorang hamba memiliki arti bahwa ada hubungan yang mengikat dengat dzat yang disembah, karena sejatinya seorang hamba hanya...

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Januari 13, 2023
Istri Ngidam, Bagaimana Hukum Suami Menurutinya ?

Istri Ngidam, Bagaimana Hukum Suami Menurutinya ?

Januari 1, 2023

Wanita Itu Lemah, Tapi Dapat Melemahkan

Januari 1, 2023
Risalah Ladunniyyah

Ngaji Risalah Laduniyah (1), Pembagian Ilmu Menurut Al-Ghazali

Januari 5, 2023
Next Post
Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Leave Comment

Follow Us

Al-Qur'an Braille

Apakah Al-Qur’an Braille Dapat Dikatagorikan Sebagai Mushaf?

Januari 29, 2023
Humor Nasruddin: Imam Sholat Membaca Surat Yasin

Humor Nasruddin: Imam Sholat Membaca Surat Yasin

Januari 20, 2023
Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin

Mengenal Kitab Abwabul Faraj: Benteng Bacaan Orang Mukmin

Januari 16, 2023
Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Hukum Transaksi Buket Uang, Begini Menurut Kajian Bahtsul Masail

Januari 13, 2023
al-Ummah

al-Ummah hadir sebagai salah satu situs Islam yang mewarnai dan meneduhkan polemik umat dengan tagline "Mencurahkan dan Mencerahkan".

Kategori Pilihan

  • Dakwah
  • Fikroh
  • Fuqoha
  • Humor
  • Keislaman
  • Review
  • Risalah
  • Tafsir al-Qur'an
  • Tarikh
  • Tasawuf
  • Warta

Temukan Kami di:

  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In