• Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
Kamis, Agustus 18, 2022
  • Login
al-Ummah
Advertisement
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result

Mengenal Mu’adzah al-Adawiyah, Sufi Perempuan Asal Bashra

Bushiri by Bushiri
Februari 5, 2022
in Tasawuf
0
0
SHARES
9
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Selain Rabi’ah al-A’adawiyah, banyak tokoh-tokoh sufi perempuan yang dapat dijadikan suri tauladan dalam menempuh jalan spiritual. Dalam Al-Mutabaqatu al-Kubra, Imam Sya’rani menyebutkan beberapa tokoh sufi perempuan, di antaranya Mu’adzah al-Adawiyah.

Bernama lengkap Mu’adzah binti Abdullah al-Adawiyah, merupakan tokoh sufi perempuan asal Bashra. Beliau adalah sosok sufi perempuan yang selalu mengikat Allah. Setiap detiknya, ia tidak ingin berada dalam keadaan lupa terhadap Tuhannya. Konon, setiap matahari terbit, ia tidak akan tidur sampai matahari terbenam dan setiap malam tiba, ia tidak akan tidur sampai subuh tiba, begitu seterusnya. Hal itu ia lakukan agar selalu mengingat Allah dalam setiap detik hidupnya.

Salah seorang khadam beliau bercerita: “Pada saat malam hari tiba, ketika ia merasakan ngantuk, ia akan mengelilingi rumahnya dan berkata, ‘Wahai jiwa, tidur sudah berada di depanmu’”. Tiada hentinya ia mengelilingi rumahnya sampai subuh tiba. Ia khawatir mati dalam keadaan tidur dan lupa kepada Allah. Dalam urusan Ibadah, Mu’adzah tak kalah hebatnya dengan sufi dari kalangan laki-laki pada umumnya. Asiyah binti Amr al-Adawiyah meriwayatkan, Mu’adzah salat sehari semalam sebanyak sembilan ratus rakaat dengan membaca satu juz Al-Qur’an di setiap rakaatnya. Selain itu, ia tak melihat langit selama empat puluh tahun. Ia juga pernah perkata :

“Aku heran pada mata yang tidur, padahal ia tahu waktu tidur yang panjang adalah di dalam kubur yang gelap”.

Riwayat kezuhudan Mu’adzah al-‘Adawiah juga tak kalah hebatnya dengan kisah-kisah kezuhudan sufi laki-laki. Abdullah bin Umar ar-Riqasy bercerita: Mu’adzah pernah mengalami sakit perut, maka kemudian temannya mendapatkan dokter untuk memeriksanya. Dan akhirnya dokter bilang dia harus minum khamer. Karena mendengar hal itu, lantas Mu’adzah berkata :

اللهم إن كنت تعلم أنه لى خلال فاسقنيه واشفنى وإن يك غير ذلك فاصرفه عنة

“Duhai Allah, jika engkau meyakini hal itu (khamer) halal bagiku, maka minumkanlah itu padaku dan sembuhkan aku. Jika tidak, maka palingkanlah (khamer) dariku”.

Mu’adzah menikah dengan seorang tokoh sufi juga, yakni Shilah bin Asyim, sufi masyhur dari kalangan Tabiin. Meski sudah menikah, kehidupan sufistik Mu’adzah sama sekali tidak berkurang, apalagi dia dikaruniai seorang suami yang juga sufi. Meriwayatkan, saat malam pertama, sepupu Shilah menyediakan pemandian air panas untuk mereka dan menyiapkan kamar pengantin yang indah dan harum. Tapi, yang terjadi, Shilah dan Mu’adzah justru melewatkan malam penting itu dengan beribadah semalam suntuk. Mereka salat hingga pagi tiba.

Mengetahui akan hal itu, sepupu Shilah sangat kecewa. Ia datang menghardiknya. Maka, Shilah bin Asyim angkat bicara,

أدخلتني بالأمس حماما ذكرتني به النار ثم أدخلتني بيتًا ذكرتني به الجنة فما زالت فكرتي فيهما حتى أصبحت.

“Tadi malam engkau sediakan untukku pemandian panas yang membuatku mengingat neraka. Lalu kau masukkan aku ke kamar yang membuatku mengingat surga. Maka, surga dan neraka itu memenuhi pikiranku hingga pagi”.

Dari perkawinan itu, Mu’adzah dan Shilah dikaruniai seorang putra. Ketika ia sudah dewasa, Shilah membawanya mengikuti sebuah perang. Mereka bedua sama-sama gugur di sana. Mendengar hal itu, perempuan-perempuan di Bashra berdatangan ke rumah Mu’adzah untuk menyampaikan belasungkawa. Mu’adzah menyambut mereka. “Aku ucapkan selamat datang jika kalian ke sini untuk mengucapkan selamat kepadaku. Kalau bukan untuk itu, pulanglah kalian… setelah ini, aku tidak menyukai hidup melainkan sebagai perantara untuk mendekat kepada Allah. Semoga Allah menggumpulkan aku dengan suami dan anakku di surga”. Semenjak suaminya meninggal, ia tidak tidur di ranjang lagi sampai ia meninggal.

Terkait

Tags: Kisah HikmahMu'adzah al-AdawiyahPerempuanSufi
Previous Post

Peran Tasamuh ala NU Dalam Mewujudkan Keharmonisan Antarumat Beragama

Next Post

Pentingnya Memahami Ilmu Tafsir sebelum Belajar Tafsir

Bushiri

Bushiri

Pemimpin redaksi al-ummah

PostinganTerkait

Kisah Tirakat Dzun Nun al-Mishri Menahan Selera Makan
Tasawuf

Kisah Tirakat Dzun Nun al-Mishri Menahan Selera Makan

by Bushiri
Juni 18, 2022
0

Dzun Nun al-Mishri merupakan salah satu sufi agung pada masanya. Salah satu tirakatnya yang unit adalah ketangguhannya dalam melawan selera...

Kisah Sufi: Ketika Abu Yazid al-Busthami Kesulitan Merasakan Manisnya Ibadah
Tasawuf

Kisah Sufi: Ketika Abu Yazid al-Busthami Kesulitan Merasakan Manisnya Ibadah

by Bushiri
Juni 11, 2022
0

Kisah Abu Yazid al-Busthami Kesulitan Merasakan Manisnya Ibadah

Mengenal Fatimah al-Naisaburiyyah: Sufi Perempuan, Guru Dzun Nun al-Mishri

Mengenal Fatimah al-Naisaburiyyah: Sufi Perempuan, Guru Dzun Nun al-Mishri

Februari 24, 2022
Kisah Al-Qa’nabi, Dari Peminum Miras Hingga Jadi Ahli Hadits Berkelas

Ketika Asy-Syibli dituduh Pelit

Februari 16, 2022
Perempuan Tidak Boleh Keluar Rumah

Memahami Hadits ‘Perempuan Tercipta dari Tulang Rusuk Kaum Adam’

Januari 4, 2022
Kisah Tirakat Ibrahim bin Adham Makan Tanah

Kisah Tirakat Ibrahim bin Adham Makan Tanah

Februari 16, 2022
Next Post
Pentingnya Memahami Ilmu Tafsir sebelum Belajar Tafsir

Pentingnya Memahami Ilmu Tafsir sebelum Belajar Tafsir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us

Hukum Berjalan dan Duduk Di Atas Kuburan Saat Ziarah

Hukum Berjalan dan Duduk Di Atas Kuburan Saat Ziarah

Juni 30, 2022
Berikut Penjelasan Hukum, Kriteria Hewan, dan Waktu Pelaksanaan Kurban

Berikut Penjelasan Hukum, Kriteria Hewan, dan Waktu Pelaksanaan Kurban

Juni 27, 2022
Kisah Sufi: Menjadi Wali Karena Doa Seorang Pengemis

Kisah Sufi: Menjadi Wali Karena Doa Seorang Pengemis

Juni 23, 2022
Humor: Wanita Tidak Pernah Salah

Humor: Wanita Tidak Pernah Salah

Juni 26, 2022
al-Ummah

al-Ummah hadir sebagai salah satu situs Islam yang mewarnai dan meneduhkan polemik umat dengan tagline "Mencurahkan dan Mencerahkan".

Kategori Pilihan

  • Dakwah
  • Fikroh
  • Fuqoha
  • Humor
  • Keislaman
  • Review
  • Risalah
  • Tafsir al-Qur'an
  • Tarikh
  • Tasawuf
  • Warta

Temukan Kami di:

  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In