• About
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi
Kamis, Mei 19, 2022
  • Login
al-Ummah
Advertisement
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result

Komentar Ulama Tentang Shalat Nisfu Sya’ban

Bushiri by Bushiri
Maret 17, 2022
in Fuqoha, Keislaman
0
0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Malam nisfu sya’ban merupakan malam yang sangat mulia. Ummat islam dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan berbagai ibadah seperti shalat, dzikir, doa dan lain-lain. Hal itu dilakukan tidak lain karena mengharap curahat rahmat dan ampunan dari Allah Swt.

Pada dasarnya, dianjurkan menghidupkan malam nisfu sya’ban dengan ibadah shalat Sunnah, baik shalat Sunnah mutlak, withir, maupun tahajud. Namun ada peraktek shalat yang masih dipermasalahkan oleh para ulama fiqih, yaitu shalat nisfu sya’ban.

Praktek shalat sunnah nisfu sya’ban sendiri dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya’-nya dan Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam al-Ghunyah-nya. Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengatakan:

أما الصلاة الواردة في ليلة النصف من شعبان فهي مائة ركعة بألف مرة قل هو الله أحد في كل ركعة عشر مرات وتسمى هذه الصلاة صلاة الخير وتعرف بركاتها.

Artinya, “Adapun shalat yang yang dilakukam di malam nisfu sya’ban ialah sebanyak 100 rakaat dengan membaca sebanyak 1.000 kali surat al-Ikhlas; disetiap satu rakaat dibaca sebanyak 10 kali. Shalat ini dinamakan shalat kebaikan dan berokahnya diketahui”. (Syekh Abdul Qadir al-Jailai, al-Ghunyah, vol 1,. Hal 348)

Imam Ghazali maupun Syekh Abdul Qadir bukan tanpa alasan menganjurkan shalat nisfu Sya‘ban ini. Beliau berdua mendasarinya dengan riwayat Al-Hasan.

حدثني ثلاثون من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم أن من صلى هذه الصلاة في هذه اليلة نظر الله إليه سبعين نظرة، وقضي له بكل نظرة سبعين حاجة، أدناها المغفرة

Artinya, “Diriwayatkan dari Al-Hasan. Dikatakannya, ‘Telah meriwayatkan kepadaku tiga puluh sahabat Nabi shallalu ‘alaihi wasallam. ‘Sungguh orang yang menunaikan shalat ini pada malam ini (nisfu Sya‘ban), maka Allah akan memandangnya sebanyak tujuh puluh kali dan setiap pandangan Dia akan memenuhi tujuh puluh kebutuhan. Sekurang-kurangnya kebutuhan adalah ampunan,’’” (Lihat al-Ghunyah, Jilid 1, hal. 349).

Bahkan Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengatakan bahwa ulama salaf terdahulu mengamalkan shalat ini secara berjamaah.

وكان السلف الصالح يصلونها جماعة يجتمعون لها، وفيها فضل كثير وثواب جزيل

Artinya, “Ulama salafu as-shalih mengamalkan shalat ini secara berjamaah. Dan di dalamnya terdapat banyak keutamaan dan pahala yang besar”. (Lihat al-Ghunyah, Jilid 1, hal. 349).

Peraktek shalat sunnah nisfu sya’ban inilah yang banyak dipermasalahkan oleh ulama fiqih. Bahkan menganggap shalat nisfu sya’ban ini sebagai bid’ah. Salah satunya, Imam Nawawi dalam Majmu’-nya mengatakan:

الصلاة المعروفة بصلاة الرغائب وهي ثنتى عشرة ركعة تصلى بين المغرب والعشاء ليلة أول جمعة في رجب وصلاة ليلة نصف شعبان مائة ركعة وهاتان الصلاتان بدعتان ومنكرتان قبيحتان ولا يغتر بذكرهما في كتاب قوت القلوب وإحياء علوم الدين زلا بالحديث المذكور فيهما فإن كل ذلك باطل

Artinya, “Salat yang dikenal dengan nama Salat Raghaib, sebanyak 12 rakaat yang dilakukan antara Maghrib dan Isya’ di Jumat pertama bulan Rajab. Dan Salat di malam Nishfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat. Dua salat ini adalah bidah yang buruk dan mungkar. Jangan tertipu dengan pencantuman kedua salat ini di kitab Qut Al-Qulub dan Ihya Ulumiddin, dan jangan terpedaya dengan hadis keduanya. Sebab semua hadisnya adalah palsu” (Al-Majmu’, 4/56)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, menghidupkan malam nisfu Sya‘ban dengan shalat sunnah merupakan hal yang sangat dianjurkan. Yang dipermasalahkan oleh beberapa ulama fiiqih, termasuk oleh An-Nawawi adalah shalat sunnah nisfu Sya‘ban yang 100 rakaat. Adapun mengisinya dengan shalat sunnah yang lain, seperti shalat sunnah taubat, shalat sunnah tahajud, shalat sunnah witir, dan seterusnya, tidak dipermasalahkan. Termasuk shalat sunnah  sebanyak dua rakaat dengan niat shalat sunnah nisfu Sya’ban. Sebab tidaklah tercela menambahkan niat lain ke dalam suatu shalat sunnah setelah ikhlas karena Allah. Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki mengatakan:

 لا يقدح في نية المصلي إذا ما نوى بعد الإخلاص لله بصلاته نية أخرى مندرجة تحت نيته الأصلية ومضافة إليها

Artinya, “Dalam niat orang yang shalat setelah ia meniati shalatnya dengan ikhlas karena Allah, tidak tercela ada niat lain yang masuk ke dalam niat asalnya dan niat itu ditambahkan kepadanya.”(Sayyid ‘Alawi al-Maliki, Madza Fi Sya’ban, hal 122)

Demikian komentar para ulama terkait shalat nisfu sya’ban. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Terkait

Via: Shalat Nisfu Sya'ban
Tags: Nisfu Sya'banShalat Nisfu Sya'ban
Previous Post

Doa Sayyidina Ali bin Abi Thalib di Malam Nisfu Sya’ban

Next Post

Kisah Ulama Ahli Fiqih yang Mempunyai Tulisan Jelek

Bushiri

Bushiri

Pemimpin redaksi al-ummah

PostinganTerkait

Doa Sayyidina Ali bin Abi Thalib di Malam Nisfu Sya’ban
Keislaman

Doa Sayyidina Ali bin Abi Thalib di Malam Nisfu Sya’ban

by Bushiri
Maret 17, 2022
0

Di bulan sya’ban terdapat malam yang istimewa, yakni malam nisfu sya’ban (tanggal 15 Sya’ban). Malam nisfu sya’ban merupakan malam yang...

Sejarah Munculnya Peringatan Malam Nisfu Sya’ban
Keislaman

Sejarah Munculnya Peringatan Malam Nisfu Sya’ban

by Imam Syafii
Maret 16, 2022
0

Diantara bulan yang dimuliakan Allah Swt adalah bulan Sya’ban. Di dalam bulan Sya’ban terdapat malam yang mulia pula. Malam tersebut...

Next Post
Kisah Gubernur Yang dipecat Karena Tidak Bisa Shalat

Kisah Ulama Ahli Fiqih yang Mempunyai Tulisan Jelek

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us

Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Niat Puasa Syawal

Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Niat Puasa Syawal

Mei 5, 2022
Haul Syakhona Kholil di Tarim-Yaman

Haul Syakhona Kholil di Tarim-Yaman

Mei 3, 2022
Hukum Menggabung Puasa Qadha’ Dan Puasa Sunnah Rajab

Berikut Empat Keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Mei 4, 2022
Hukum Mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’

Hukum Mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’

Mei 1, 2022
al-Ummah

al-Ummah hadir sebagai salah satu situs Islam yang mewarnai dan meneduhkan polemik umat dengan tagline "Mencurahkan dan Mencerahkan".

Kategori Pilihan

  • Dakwah
  • Fikroh
  • Fuqoha
  • Humor
  • Keislaman
  • Review
  • Risalah
  • Tafsir al-Qur'an
  • Tarikh
  • Tasawuf
  • Warta

Temukan Kami di:

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In