• Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
Kamis, Agustus 18, 2022
  • Login
al-Ummah
Advertisement
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result

Ketua Umum PBNU Sampaikan Wasiat Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari

Sunnatullah by Sunnatullah
Desember 22, 2021
in Warta
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Muktamar Ke-34 NU Resmi dibuka di Pondok Pesantren Darussa’adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada Rabu (22/12/2021) pagi.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dalam sambutan pembukaan muktamar membeberkan dua hal yang menjadi wasiat pusaka Hadratussyaikh Romo KH Hasyim Asy’ari.

“Nasionalisme dan agama adalah dua kutub yang saling menguatkan. Keduanya jangan dipertentangkan. Demikianlah pusaka wasiat dari Hadratussyaikh Kyai Hasyim Asy’ari yang diamini dan disuarakan ribuan ulama Pesantren,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.

Kedua hal itu, menurut dia menjadi ciri sikap moderat NU melawan kutub polarisasi ekstremis. Dan, hal itu sudah menjadi kekhasan NU sejak awal.

“Dengan demikian kita mengerti bahwa ujian atas sikap tawasuth, ujian memoderasi polarisasi dua kutub ekstrim, memang sudah khas NU sejak awal mula pendiriannya,” terang Kiai Said.

Sikap moderat di antara dua kutub, nasionalisme dan agama menurutnya bukanlah hal mudah. Karena itu, moderat mempersyaratkan kecakapan pengetahuan dan kebijaksanaan.

“Dua hal ini lah yang diteladankan para Imam Mazhab dan Ulama-ulama kita. Sementara untuk menjadi ekstrimis, seseorang cukup bermodalkan semangat dan fanatisme buta,” terang kiai kelahiran Cirebon, 3 Juli 1953 itu.

Ia menjelaskan bahwa jejak pengetahuan dan kebijaksanaan dapat mewujudkan sikap kemandirian. Hal itu tercermin dari pribadi-pribadi besar kiai NU dalam mendirikan dan mengasuh pondok pesantren.

Hanya dengan menjadi mandiri, tegas Kiai Said, seseorang baru bisa menyumbangkan sesuatu, berkontribusi kepada kehidupan, dan berkhidmat pada peradaban dunia.

“Pribadi-pribadi besar dalam sejarah panjang NU dan Pesantren adalah kisah-kisah mengenai kemandirian,” jelas Kiai Said.

Sebagaimana yang disampaikan Kiai Said soal kemandirian di tubuh NU. Muktamar ke-34 NU di Lampung mengusung tema Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia. Tema tersebut menjadi harapan dan refleksi agar warga NU di bidang ekonomi bisa lebih berdaulat.

Terkait

Tags: Nahdlatul Ulama
Previous Post

KH Said Aqil Siroj; NU Berdiri sebagai Jawaban Persoalan Zaman

Next Post

Presiden Jokowi Resmikan Muktamar dengan Menabuh Rebana

Sunnatullah

Sunnatullah

Penikmat literasi di balik kopi sederhana yang diseduh dengan penuh kelembutan

PostinganTerkait

Sebelum Dilantik, Begini Harapan Ketua PR Ansor Durjan
Warta

Sebelum Dilantik, Begini Harapan Ketua PR Ansor Durjan

by Sunnatullah
Februari 26, 2022
0

Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Durjan Kokop Bangkalan akan segera dilantik pada malam Ahad (26/02/22) di Pondok Pesantren Darul Hikmah,...

Aplikasi NU Rilis Fitur-Fitur Baru untuk Sambut Ramadhan
Warta

Aplikasi NU Rilis Fitur-Fitur Baru untuk Sambut Ramadhan

by Sunnatullah
Februari 19, 2022
0

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui media resminya, NU Online, telah meluncurkan sejumlah fitur tambahan dalam aplikasi berbasis Android dan...

Puncak Harlah NU ke-99, Habib Syekh Pimpinan Shalawat PBNU

Puncak Harlah NU ke-99, Habib Syekh Pimpinan Shalawat PBNU

Februari 18, 2022
Penuturan Target dan Kinerja Sementara PBNU di Malam Puncak Peringatan Harlah NU Ke-99

Penuturan Target dan Kinerja Sementara PBNU di Malam Puncak Peringatan Harlah NU Ke-99

Februari 18, 2022
Kiai Miftach Kenang Tongkat Syaichona Cholil di Puncak Harlah Ke-99 NU

Kiai Miftach Kenang Tongkat Syaichona Cholil di Puncak Harlah Ke-99 NU

Februari 17, 2022
Harlah NU 99, PBNU dan PWNU se-Indonesia Napak Tilas Rumah Pertama NU

Harlah NU 99, PBNU dan PWNU se-Indonesia Napak Tilas Rumah Pertama NU

Februari 17, 2022
Next Post
Resmi! Presiden Jokowi Buka Muktamar; Kita Bersama NU Untuk Peradaban Dunia

Presiden Jokowi Resmikan Muktamar dengan Menabuh Rebana

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us

Hukum Berjalan dan Duduk Di Atas Kuburan Saat Ziarah

Hukum Berjalan dan Duduk Di Atas Kuburan Saat Ziarah

Juni 30, 2022
Berikut Penjelasan Hukum, Kriteria Hewan, dan Waktu Pelaksanaan Kurban

Berikut Penjelasan Hukum, Kriteria Hewan, dan Waktu Pelaksanaan Kurban

Juni 27, 2022
Kisah Sufi: Menjadi Wali Karena Doa Seorang Pengemis

Kisah Sufi: Menjadi Wali Karena Doa Seorang Pengemis

Juni 23, 2022
Humor: Wanita Tidak Pernah Salah

Humor: Wanita Tidak Pernah Salah

Juni 26, 2022
al-Ummah

al-Ummah hadir sebagai salah satu situs Islam yang mewarnai dan meneduhkan polemik umat dengan tagline "Mencurahkan dan Mencerahkan".

Kategori Pilihan

  • Dakwah
  • Fikroh
  • Fuqoha
  • Humor
  • Keislaman
  • Review
  • Risalah
  • Tafsir al-Qur'an
  • Tarikh
  • Tasawuf
  • Warta

Temukan Kami di:

  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In