Kebesaran Jam’iyyah Nahdlatul’ Ulama pada saat ini, adalah karena kualitas para Kiai dan Ulama yang ada di dalamnya, serta para barokah para Auliya’.
Jangan menganggap kebesaran NU seperti sekarang ini adalah hasil kita, tapi itu semua karena kehebatan para Auliya’ dan para Ulama kita yang muhlishin, mendirikan Jam’iyyah Nahdlolatul Ulama tulus li i’lai kalimatillah, terutama Hadratul Fadhil, Syaikhona KH. Muhammad Cholil bin KH. Abd. Lathif. Semoga kita bisa meneladani keikhlasan beliau dalam berkhidmah kepada NU.
Ingat para pendiri Nahdhatul Ulama semuanya adalah pemangku Pondok Pesantren. Seperti KH. M. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbulloh, KH. Bisri Sansuri, KH. Nawawi bin Noerhasan Sidogiri, dll. Makanya NU itu sebagai wadah untuk menyalurkan apa yang ada di Pesantren. NU itu bagaikan Pesantren kecil, cabang dari Pesantren² yang ada. Tapi Bisa jadi NU akan menjadi kecil atau tidak ada jika Pesantren tidak ada !!
Maaf.. bukannya Saya bermaksud mengecilkan jasa dan perjuangan kalian dan semua pengurus yang saat ini menjabat di struktural NU, namun lebih kepada saling mengingatkan kebenaran dan sejarah yang ada. Semoga dalam Muktamar mendatang, kita mendapatkan pemimpin yang baik, mumpuni, bisa menjalankan amanat Visi dan Misi para muassis NU, serta diridhai oleh Allah SWT.
Penegasan “Mas Abduh” pada sa’at Harlah muslimat NU di Bangkalan.
Penulis : Ahrori Dlofir