1 Syawal merupakan momentum yang istimewa bagi ummat islam. Hari kemenangan setalah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Hari raya idul fitri menjadi satu momen untuk mengungkapkan kegembiraan antar sesama, baik dengan kerabat, sahabat, teman di sekolah dan lainya.
Umumnya mereka saling bertukar kegembiraan dengan mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’ dan sejenisnya. Sejak maghrib malam tanggal 1 syawal, ucapan ini semarak di media social. Biasanya antar satu teman dengan teman yang lain saling chattingan dengan mengucapkan ungkapan tersebut. Atau bisanya ungkapan tersebut disuarakan melalui platform media soasial.
Namun, bagaimana sebenarnya hukum mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’ dan kapan waktunya?
Dalam kaitan ini, Seorang faiq al-Muhaqqiq, Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin (w. 1853 M) menulis dalam kitabnya, Buysral Karim:
والتهنئة بالعيد سنة ويدخل وقتها في عيد الفطر بمغرب ليلته وفي الأضحى بصبح عرفة كالتكبير
Artinya, “Ucapan selamat (tahniah) hari raya ‘Id, pergantian tahun, dan perrgantian bulan dianjurkan. Waktu tahniah untuk hari raya Idul Fitri berawal pada maghrib hari raya (malam takbiran). Sementara waktu tahniah untuk hari raya Idul Adha berawal pada Subuh hari Arafah seperti kesunahan takbir.” (Lihat Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin, Buysral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 2012 M/1433-1434 H], Juz II, halaman 352).
Dari keterangan beliau ini, kita mendapat menyimpulkan mengucapkan ‘Selamat Hari Raya’ baik idul fitri maupun idul adha hukumnya sunnah. Dan, waktu pengucapan selamat hari raya Idul fitri dimulai waktu maghrib malam tanggal 1 syawal.
Berbeda dengan Syekh Said bin Muhammad Ba’asyin, Syekh Sulaiman al-Jamal juga menulis dalam kitabnya, Hasyiah al-Jamal?
ويؤخذ من قوله أيضا في يوم العيد أن وقت التهنئة يدخل بالفجر لا بليلة العيد
Artinya, “Dan diambil kesimpulan dari perkataannya juga, yakni ‘Hari Raya’, bahwa waktu mengucapkan selamat hari raya dimulai dari fajar bukan dari malam harinya’ (Lihat Sulaiman bin Umar Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal)
Meski ada berbedaan mengenai waktu mengucapkan tahni’ah, yang terpenting kita jangan lupa saling bertukar kegembiraan di hari tersebut. Taqobbalallah Minna Wa Mingkum, Kullu ‘Amin Wa Antum Bi Khairin.
Mengungkapkan minal aidzin wal Faizin gimana bus?
sama seperti yang di artikel