• About
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi
Kamis, Mei 19, 2022
  • Login
al-Ummah
Advertisement
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result

Harlah NU 99, PBNU dan PWNU se-Indonesia Napak Tilas Rumah Pertama NU

Sunnatullah by Sunnatullah
Februari 17, 2022
in Warta
0
0
SHARES
17
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Al-ummah.net Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia mengunjungi kantor Hofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO) atau kantor pertama PBNU, Jalan Bubutan VI/2 Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/2/2022).

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka Napak Tilas Gedung HBNO sebagai bagian dari rangkaian Peringatan Harlah Ke-99 Nahdlatul Ulama secara tahun Hijriyah atau Qamariyah. Sebagaimana diketahui, NU didirikan pada 16 Rajab 1344 H.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dikalungi surban oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya KH Mas Sulaiman. Gus Yahya juga dipayungi saat turun dari mobil sampai memasuki gedung.

Gus Yahya yang datang didampingi Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf dan Bendahara Umum PBNU Mardani H Maming itu disambut pencak silat yang dimainkan Pendekar Pencak Silat Pagar Nusa.

Saat ini, gedung tua tersebut digunakan sebagai kantor PCNU Kota Surabaya. Setelah sebelumnya sudah digunakan sebagai kantor PBNU sejak pendiriannya pada tahun 1926. Bahkan sebelum itu, gedung ini juga sudah digunakan sebagai kantor Syubbanul Wathan, organisasi sayap Nahdlatul Wathan.

PBNU memindahkan kantornya ke Pasuruan dan Madiun saat pecah perang 1945 hingga 1947 sebelum kembali pada tahun 1949. Kemudian kantor PBNU pindah ke Menteng Dalam Jakarta dan sejak tahun 1950-an sampai sekarang berkantor di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Gedung ini juga sempat digunakan sebagai tempat kongres pertama Ansor Nahdlotoel Oelama (ANO, kini Gerakan Pemuda Ansor) pada tahun 1936. Pada tahun 1945, tepatnya oada 22 Oktober, tempat ini juga menjadi saksi bisu dicetuskannya Resolusi Jihad menegakkan kemerdekaan NKRI.

Karena sarat akan sejarah itu, Pemerintah Kota Surabaya menetapkan gedung ini sebagai Bangunan Cagar Budaya melalui SK Walikota Nomor: 188.45/502/436.1.2/201 yang ditandatangani pada 11 Desember 2013.

Bangunan ini tampak terawat dengan tidak mengubah arsitekturnya yang khas bangunan zaman dahulu dengan jendela besar dan atap yang tinggi.

Masa Depan Tak Lepas dari Asal

Dalam sambutannya, Gus Yahya menegaskan bahwa pergerakan ke masa depan tidak boleh tercerabut dari akar titik mulanya.

“Ketika kita mulai hendak bergerak untuk tujuan meraih masa depan, karena masa depan tidak boleh terlepas dari asal mulanya, ke manapun kita menuju untuk masa depan NU, tidak serorang pun boleh lupa bahwa di tempat inilah mulainya,” katanya.

Dalam menyampaikan sambutannya, tampak Gus Yahya berupaya menahan haru. Beberapa kali putra pertama KH Cholil Bisri itu terdiam cukup lama dengan matanya yang mengembang.

Ia seakan hanyut dibawa masa lalu. Seolah di matanya, tampak jelas para pendiri duduk menyaksikannya atau sedang bermusyawarah merumuskan masa depan agama dan bangsa yang amat mereka cintai dengan penuh setia.

“Kalau kita berpikir tentang kesetiaan, tentang perjuangan, di tempat inilah kesetiaan itu ditambatkan,” ujarnya.

“Kalau kita bermimpi masa depan di tempat inilah mimpi itu mula-mula dihidupkan,” lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh Rembang, Jawa Tengah itu.

Gus Yahya seakan merasakan energi-energi spiritual yang memenuhi ruangan, tempat para pendiri NU dahulu mencurahkan segala daya dan upayanya untuk kemaslahatan bersama.

“Datang ke tempat ini, melihat ruangan ini, merasakan suasana di dalamnya, apalagi kalau kita mengerahkan kepekaan spiritual kita, kita akan menangkap energi apa, kekuatan apa yang telah menggelindingkan NU yang kita nikmati hari ini setelah 99 tahun ke depan,” ujarnya.

Terkait

Tags: Nahdlatul UlamaPBNUPCNU Bangkalan
Previous Post

99 Tahun NU, dan Perjuangannya Melewati Beragam Rintangan

Next Post

Kiai Miftach Kenang Tongkat Syaichona Cholil di Puncak Harlah Ke-99 NU

Sunnatullah

Sunnatullah

Penikmat literasi di balik kopi sederhana yang diseduh dengan penuh kelembutan

PostinganTerkait

Mengenal Kitab Is’afu Ahlil Iman: Pedoman Puasa dari Gurunya Para Ulama
Review

Mengenal Kitab Is’afu Ahlil Iman: Pedoman Puasa dari Gurunya Para Ulama

by Sunnatullah
April 5, 2022
0

Bulan Ramadhan menjadi salah satu bulan yang sangat dinanti-nanti oleh semua umat Islam, selain sebagai momentum sakral untuk mendekatkan diri...

Sebelum Dilantik, Begini Harapan Ketua PR Ansor Durjan
Warta

Sebelum Dilantik, Begini Harapan Ketua PR Ansor Durjan

by Sunnatullah
Februari 26, 2022
0

Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Durjan Kokop Bangkalan akan segera dilantik pada malam Ahad (26/02/22) di Pondok Pesantren Darul Hikmah,...

Aplikasi NU Rilis Fitur-Fitur Baru untuk Sambut Ramadhan

Aplikasi NU Rilis Fitur-Fitur Baru untuk Sambut Ramadhan

Februari 19, 2022
Puncak Harlah NU ke-99, Habib Syekh Pimpinan Shalawat PBNU

Puncak Harlah NU ke-99, Habib Syekh Pimpinan Shalawat PBNU

Februari 18, 2022
Penuturan Target dan Kinerja Sementara PBNU di Malam Puncak Peringatan Harlah NU Ke-99

Penuturan Target dan Kinerja Sementara PBNU di Malam Puncak Peringatan Harlah NU Ke-99

Februari 18, 2022
Kiai Miftach Kenang Tongkat Syaichona Cholil di Puncak Harlah Ke-99 NU

Kiai Miftach Kenang Tongkat Syaichona Cholil di Puncak Harlah Ke-99 NU

Februari 17, 2022
Next Post
Kiai Miftach Kenang Tongkat Syaichona Cholil di Puncak Harlah Ke-99 NU

Kiai Miftach Kenang Tongkat Syaichona Cholil di Puncak Harlah Ke-99 NU

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us

Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Niat Puasa Syawal

Bolehkah Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Niat Puasa Syawal

Mei 5, 2022
Haul Syakhona Kholil di Tarim-Yaman

Haul Syakhona Kholil di Tarim-Yaman

Mei 3, 2022
Hukum Menggabung Puasa Qadha’ Dan Puasa Sunnah Rajab

Berikut Empat Keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Mei 4, 2022
Hukum Mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’

Hukum Mengucapkan ‘Selamat Hari Raya Idul Fitri’

Mei 1, 2022
al-Ummah

al-Ummah hadir sebagai salah satu situs Islam yang mewarnai dan meneduhkan polemik umat dengan tagline "Mencurahkan dan Mencerahkan".

Kategori Pilihan

  • Dakwah
  • Fikroh
  • Fuqoha
  • Humor
  • Keislaman
  • Review
  • Risalah
  • Tafsir al-Qur'an
  • Tarikh
  • Tasawuf
  • Warta

Temukan Kami di:

  • About
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Redaksi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In