• Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi
Rabu, Maret 22, 2023
  • Login
al-Ummah
Advertisement
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah
No Result
View All Result
al-Ummah
No Result
View All Result

Beda Derajat Orang Berilmu dan Tidak Berilmu

Bushiri by Bushiri
Januari 1, 2022
in Fikroh
0
0
SHARES
438
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Az-Zumar ayat 9 :

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّما يَتَذَكَّرُ أُولُوا الْأَلْبابِ

Artinya, “Katakanlah, ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’ Sesungguhnya orang yang ber’akallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar: 9).

Secara tekstual ayat ini memberikan isyarat bahwa, orang mukmin itu adalah ahli ilmu. Sedangkan orang-orang kafir adalah ahli juhala’ (orang-orang bodoh). Lafadz istifham (kalimat tanya) di atas merupakan istifham ingkary, yang artinya Allah SWT menegaskan bahwa orang alim itu lebih istimewa daripada orang bodoh. Dan perlu dipahami, yang dimaksud ilmu dalam ayat tersebut adalah ilmu yang mengantarkan makrifat kepada Allah dan ilmu yang dapat menyelamatkan kita dari murka Allah SWT. Inilah mengapa orang Arab di zaman dahulu dijuluki Jahilyah. Meski mereka paham tentang ilmu dunia, tapi ilmu yang mereka kuasai sama sekali tidak bermanfaat sebab perbuatan menyimpang yang mereka lakukan.

Selain itu, maksud dari orang-orang yang berilmu adalah mereka yang memanfaatkan serta mengamalkan ilmunya dengan benar. Menurut Abu Hayyan, ayat di atas memberi isyarat, kesempurnaan manusia itu terbatasi hanya pada dua maksud, yakni ilmu dan amal. Jadi, antara ilmu dan perbuatan itu harus sesuai. Sebab, puncaknya ilmu itu adalah amal. Ketika ingin amal yang diperbuat bisa bermanfaat maka, harus disertai dengan ilmu.

Tentang penggalan ayat tersebut, Syekh Wahbah az-Zuhaily menjelaskan, Orang yang bisa mengambil tauladan dan memahami ayat-ayat Allah hanyalah orang-orang yang memiliki pemikiran yang bersih. Sesungguhnya orang alim adalah orang yang mengetahui kebenaran dan jalan untuk terus istiqomah. Tentu ini sangat berbeda dengan orang-orang bodoh yang mudah terjerumus ke dalam jurang kesesatan. Pada dasarnya, manusia itu semuanya tercipta dari perkara yang sama. Cuma yang membuat perbedaan yang cukup signifikan adalah berapa banyak ilmu yang dikuasai.

Berdasarkan ayat di atas, sudah sepatutnya kita sebagai santri harus giat dalam mencari ilmu dan menjdaikannya prioritas utama. Karena, seorang mukmin akan terhormat dan dimuliakan sebab ilmunya. Hal ini memerlukan kesadaran agar terus muthola’ah di manapun dan kapan pun secara konsisten sampai akhir hayat. Rasulullah SAW sangat memperhatikan pendidikan umatnya. Hal itu, terlihat jelas dalam peristiwa tawanan perang badar. Dengan kebijaksanaannya, beliau memberikan pilihan kepada tawanan tersebut antara membayar tebusan atau mengajari membaca dan menulis anak-anak orang Islam di Madinah. Kebijakan ini merupakan kebijakan yang strategis untuk mempercepat transformasi ilmu di kalangan umat Islam kala itu.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Keutamaan orang alim dengan orang bodoh seperti keutamaanku dengan seorang sahabat yang paling rendah.” Dari sini kita sudah paham, bagaimana bisa Nabi Muhammad SAW sampai menyamakan ilmu dangan pangkat para nabi. Dan bagaimana Allah tidak terlalu memandang ibadah tanpa dibarengi dengan ilmu.

Tak henti-hentinya beliau memberikan motivasi dan nasehat kepada para sahabatnya tentang ilmu. Mencari ilmu menurut beliau tidak terbatasi oleh usia. Selama manusia belum masuk ke liang lahat dan masih mampu melakukan proses untuk belajar dan memperdalam ilmunya. Sebagaimana dikatakan, “Carilah ilmu mulai dari ayunan sang bunda sampai liang lahat.”

Referensi:
Tafsir Munir, Maktabah Syamilah, Juz 23, hal. 258,
Mauidzoth al-Mukminin, Nurul Huda, hal. 5
Al-Manhal al-Latif, Ha’iah As-Shofwah, hal. 16

Penulis : Abdurrohman Wahid, Santri Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Terkait

Tags: BerilmuDerajatTasawuf
Previous Post

Kisah Al-Qa’nabi, Dari Peminum Miras Hingga Jadi Ahli Hadits Berkelas

Next Post

Salam Via Media Sosial, Apakah Wajib dijawab ?

Bushiri

Bushiri

Pemimpin redaksi al-ummah

PostinganTerkait

Risalah Ladunniyyah
Fikroh

Ngaji Risalah Laduniyah (2), Tips Meraih Ilmu Laduni dari Al-Ghazali

by Bushiri
Januari 5, 2023
0

Pada tulisan sebelumnya, sudah diuraikan epistimologi Al-Ghazali tentang Ilmu. Pada tulisan kali ini sudah masuk ke dalam Ilmu Ladunni Perspektis...

Fikroh

Wanita Itu Lemah, Tapi Dapat Melemahkan

by Shofiyullah
Januari 1, 2023
0

Kendatipun sudah ada larangan dari Allah Swt. agar Nabi Adam As dan istrinya tidak memakan buah khuldi, akan tetapi beliau...

Risalah Ladunniyyah

Ngaji Risalah Laduniyah (1), Pembagian Ilmu Menurut Al-Ghazali

Januari 5, 2023
Habaib dari Tarim datang ke Durjan, Begini Penjelasan Kemuliaan para Habaib

Habaib dari Tarim datang ke Durjan, Begini Penjelasan Kemuliaan para Habaib

Desember 27, 2022
Laki-laki Memakai Skincare, Bagaimana Hukumnya?

Laki-laki Memakai Skincare, Bagaimana Hukumnya?

Desember 15, 2022
Syair Dan Maqamat Sebagai Sastra Arab

Syair Dan Maqamat Sebagai Sastra Arab

Desember 13, 2022
Next Post
Salam Via Media Sosial

Salam Via Media Sosial, Apakah Wajib dijawab ?

Leave Comment

Follow Us

Humor Nashruddin: Hutang Yang Meresahkan

Maret 6, 2023
Uqbah al-Azdi Mengeluarkan Jin dari Kemaluan Seseorang

Uqbah al-Azdi Mengeluarkan Jin dari Kemaluan Seseorang

Februari 10, 2023
Al-Qur'an Braille

Apakah Al-Qur’an Braille Dapat Dikatagorikan Sebagai Mushaf?

Januari 29, 2023
Humor Nasruddin: Imam Sholat Membaca Surat Yasin

Humor Nasruddin: Imam Sholat Membaca Surat Yasin

Januari 20, 2023
al-Ummah

al-Ummah hadir sebagai salah satu situs Islam yang mewarnai dan meneduhkan polemik umat dengan tagline "Mencurahkan dan Mencerahkan".

Kategori Pilihan

  • Dakwah
  • Fikroh
  • Fuqoha
  • Humor
  • Keislaman
  • Konsultasi
  • Review
  • Risalah
  • Tafsir al-Qur'an
  • Tarikh
  • Tasawuf
  • Warta

Temukan Kami di:

  • Tentang
  • Pedoman Media Siber
  • Kirim Artikel
  • Redaksi

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Warta
  • Keislaman
    • Tafsir al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Fuqoha
    • Tarikh
  • Humor
  • Fikroh
  • Konsultasi
  • Kirim Artikel
  • Tentang al-Ummah

© 2022 al-Ummah - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In