Dalam sejarahnya, Abu Nawas pernah bekerja di sebuah toko jahit atau menjadi penjahit kala masih muda. Namun, majikannya terkenal sangat pelit.
Suatu hari majikannya datang membawa kendi berisi madu. Karena khawatir madu tersebut diminum oleh Abu Nawas, sang majikan berbohong.
“Hei Abu Nawas, kendi ini berisi racun dan aku tidak mau kamu mati karena meminumnya,” kata majikan.
Lalu si majikan pergi keluar. Abu Nawas sudah curiga, karena tidak mungkin racun sampai di bawa-bawa hingga tempat kerja.
Karena Abu Nawas sangat lapar, terpaksa ia menjual sepotong
pakaian. Kemudian menggunakan uangnya untuk membeli roti.
Abu Nawas pun tidak tanggung-tanggung, ia membuka kendi milik majikannya dan menghabiskan madu di dalam kendi dengan roti yang dibelinya.
Majikannya pun datang dan sadar bahwa pakaian yang dijualnya ternyata kurang satu, sedangkan madu dalam kendi juga telah habis.
“Abu Nawas! Apa sebenarnya yang telah terjadi?” tanya sang majikan melihat
gelagat kurang menyenangkan.
“Maaf tuan, tadi ada yang mencuri pakaian. Lalu karena aku takut dimarahi tuan, jadi aku putuskan untuk bunuh diri dengan meminum racun di dalamkendi itu,” jawab Abu Nawas.